Jumat, 17 April 2015

Akhirnya Kaki ini Menginjak Penjara



Akhirnya, aku tak menyangka akhirnya kaki ini menginjak penjara
Tempat yang bagiku sangat mengerikan, amat menakutkan!
Dan memang benar dugaan ku amat mengerikan, wajah-wajah itu...
Wajah-wajah menyedihkan, wajah penuh rasa malu, wajah penuh dengan kecemasan
Tidak, wajah wajah itu bagi ku tidak mengerikan
Akan tetapi aku tak menyangka, saat aku hendak melihat wajah keluarga mereka yang hendak menjenguk keluarganya atau mungkin temannya
Sungguh, wajah mereka, tingkah mereka seperti tak ada permasalahan, tak ada beban saat mereka menjenguk tahanan yang menyedihkan itu
Entahlah mungkin hanya perasaan ku saja
Berbagai jenis makanan dan bahkan rokok pun menjadi bekal untuk mereka yang dijenguk. Menyimpan dalam saku celananya, sungguh heran diriku (bekal rokok??)
Asap asap rokok yang dikeluarkan itu mengepung ruangan jenguk pasien penjara
Menjenguk teman seperjuangan ku, teman sekaligus saudara seiman ku
Melihat keadaanya yang mungkin bagi meraka terlihat baik-baik saja
Tapi entahlah, mengapa saat aku bertemu laki laki itu untuk kedua kalinya, mataku mulai berair
Tak menyangka nasib buruk itu harus ia terima, hanya bisa menunggu keputusan korban berbaik hati memaafkan kesalahanya.
Cemas, malu, gugup, dan berbagai macam perasaan dalam hatinya itu sungguh amat terlihat dibola matanya, senyuman itu sungguh hanya sebuah topeng
Bersyukur aku bisa melihatnya tetap  tersenyum walaupun ternyata itu hanya senyuman topeng
Bersabarlah kawan, hilangkan dendam yang kini kau pendam
Tak ada gunanya. Sungguh tak ada gunanya mengedepankan amarah
Bersujudlah meminta pertolongan dari-Nya, aku disini mendoakan yang terbaik untuk mu
Selebihnya aku serahkan kepada-Nya yang Maha Menghendaki
Untuk mu. Sungguh bersabarlah~