Akhirnya,
aku tak menyangka akhirnya kaki ini menginjak penjara
Tempat
yang bagiku sangat mengerikan, amat menakutkan!
Dan memang
benar dugaan ku amat mengerikan, wajah-wajah itu...
Wajah-wajah
menyedihkan, wajah penuh rasa malu, wajah penuh dengan kecemasan
Tidak,
wajah wajah itu bagi ku tidak mengerikan
Akan
tetapi aku tak menyangka, saat aku hendak melihat wajah keluarga mereka yang
hendak menjenguk keluarganya atau mungkin temannya
Sungguh,
wajah mereka, tingkah mereka seperti tak ada permasalahan, tak ada beban saat
mereka menjenguk tahanan yang menyedihkan itu
Entahlah
mungkin hanya perasaan ku saja
Berbagai
jenis makanan dan bahkan rokok pun menjadi bekal untuk mereka yang dijenguk. Menyimpan dalam saku celananya, sungguh heran diriku (bekal rokok??)
Asap asap rokok yang dikeluarkan itu mengepung
ruangan jenguk pasien penjara
Menjenguk teman seperjuangan ku, teman
sekaligus saudara seiman ku
Melihat
keadaanya yang mungkin bagi meraka terlihat baik-baik saja
Tapi
entahlah, mengapa saat aku bertemu laki laki itu untuk kedua kalinya, mataku
mulai berair
Tak
menyangka nasib buruk itu harus ia terima, hanya bisa menunggu keputusan korban
berbaik hati memaafkan kesalahanya.
Cemas,
malu, gugup, dan berbagai macam perasaan dalam hatinya itu sungguh amat
terlihat dibola matanya, senyuman itu sungguh hanya sebuah topeng
Bersyukur
aku bisa melihatnya tetap tersenyum
walaupun ternyata itu hanya senyuman topeng
Bersabarlah
kawan, hilangkan dendam yang kini kau pendam
Tak
ada gunanya. Sungguh tak ada gunanya mengedepankan amarah
Bersujudlah
meminta pertolongan dari-Nya, aku disini mendoakan yang terbaik untuk mu
Selebihnya
aku serahkan kepada-Nya yang Maha Menghendaki
Untuk
mu. Sungguh bersabarlah~