Biru adalah laki-laki menyebalkan, laki-laki dengan penuh kerahasiaan. Menurut Putih.
Biru yang selalu Putih perhatikan tak peduli dengan Putih,
selalu mengalihkan wajahnya jika bertemu dengan Putih
Biru yang ketika berada di dekat Putih, selalu mengacuhkan perkataannya, tidak peduli mungkin
Entahlah apa yang salah dari Putih sampai akhirnya Biru tak pernah melihatnya
Sesekali hati Putih mengutuk nama Biru saat dia didekatnya, menyembunyikan kekesalannya
Bagaimana tidak. Biru terlihat amat menyenangkan dengan mereka, tertawa lepas seperti tak ada yang tertahan dalam dirinya
Sedangkan dengan Putih? Biru tak pernah terlihat tertawa di hadapannya,
hampir tidak pernah tersenyum dengan Putih
Dan Putih. Tentu Putih amat merasa tidak diadili olehnya. Merasa diri tak ada gunanya di hadapannya
Sampai pada suatu hari, saat Putih memberanikan diri untuk mempertanyakan keadilannya
Putih tak menyangka dengan jawaban Biru kepadanya
Jawaban yang sedari dulu tak pernah Putih sangka, tak pernah Putih fikirkan
Biru yang sedari dulu terlihat amat asam dihadapan Putih, ternyata itu adalah suatu perjuangan
Perjuangan Biru dalam menahan perasaannya, menahan hawa nafsunya
Biru yang setiap harinya selalu Putih kutuk dalam hati, ternyata sedang memperjuangkan perasaan itu.
Perasaan yang membuat Biru tak pernah tenang di malam hari.
Terlebih lagi ketika Biru harus berhadapan langsung dengan Putih
Biru yang sudah lama diam-diam bersembunyi dalam tundukan wajahnya setiap kali melihat Putih
Putih hanya tersenyum, Putih telah mengetahui perilaku Biru terhadapnya
Putih telah mengerti acuhan itu, telah mengerti tundukan wajah itu
Dan Putih. Putih tak peduli lagi dengan acuhan itu, tidak peduli lagi dengan wajah Biru yang amat menyebalkan baginya
Putih bersyukur karena Putih tak perlu lagi mengutuk-ngutuk nama Biru dalam hatinya
Kali ini Putih hanya menyebut nama Biru pada Dia sang penulis skenario terindah dalam hidup Putih.
Dan Putih amat mensyukuri, seseorang yang terlihat amat tidak peduli dengannya ternyata diam-diam sedang memperjuangkannya.
Putih sungguh ingin sekali diperjuangkan kan?