Sabtu, 02 Mei 2015

Ayah


Ayah.
Ia seorang laki-laki yang paling tampan luar dan dalamnya bagi anak perempuannya
Laki-laki yang rela jatuh, sakit, bahkan terluka pun baginya tidak masalah demi keluarganya
Katanya laki-laki itu seperti pahlawan. Bagiku ayah lebih dari seorang pahlawan
Ayah yang tak pernah absen memperhatikan keluarganya, memberi kasih sayang dan cintanya, terutama kepada anak perempuannya
Ayah adalah laki-laki yang pertama kali menjadi orang yang dicintai anak perempuannya
Menjadi laki-laki yang paling utama untuk dipatuhi oleh anak perempuannya, tentu saat anak perempuannya belum dilamar oleh laki-laki lain
Ayah selalu berusaha menyembunyikan rasa lelah dari penglihatan anak-anaknya
Hanya bisa terlihat saat ia tertidur, begitu lelap. Terlihat begitu lelah wajahnya
Sesekali ayah rela menjadi boneka untuk anak-anaknya, berusaha membuat anak-anaknya tertawa, terlebih lagi jika anaknya sedang sedih. Tidak ingin melihat air mata anaknya jatuh
Atau bahkan sesekali ayah menjadi buku pelajaran. Memberi pengetahuan, mendidik dan membina anaknya dengan kasih sayang, menceritakan banyak hal tentang kehidupannya dulu, bahkan ia menceritakan kisah cintanya bersama Ibu.
Dan kami, paling suka mendengarkan kisah cintanya bersama Ibu. Sesekali kami menggoda Ibu dan Ibu hanya tersenyum malu. Betapa indahnya kisah itu.
Ayah, dalam qiyamulailnya selalu berdoa untuk kebaikan keluarganya.
Selalu meminta kepada Tuhan untuk senantiasa menjaga anak-anaknya, terutama anak perempuannya.
Ayah, laki-laki yang paling takut anak perempuannya tumbuh dewasa. Takut akan ada laki-laki yang membuat anak perempuannya menangis.
Dan kami, kami teramat bersyukur memiliki Ayah seperti itu.
Ayah akan selalu menjadi laki-laki nomor satu di hati kami dan menjadi cinta terakhir kami
Ayah, terima kasih untuk semua yang telah kau perjuangkan untuk keluargamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar